FIB Universitas Airlangga Membara
Kemeriahan
tak terbendung di Fakultas Ilmu Budaya (6/12) pada acara Kemah Kebangsaan Festival Budaya. Acara yang bertemakan dengan Seni Merajut Keindahan Budaya Bersatu
merupakan acara inti untuk merayakan hari jadi FIB UA. Rentetan acara yang ada merupakan acara yang
sengaja disusun oleh anggota BEM FIB dengan kerja sama beberapa sponsor, salah
satunya adalah Lensa Indonesia. Beragam acara mampu menyedot perhatian warga,
karena memang acara ini tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa Universitas
Airlangga saja, melainkan dibuka untuk umum juga agar bisa menikmati kajian
budaya yang membahana. Acara ini dibuka kemarin pagi pukul 08.00 WIB dengan
acara kirab budaya dengan mengelilingi kampus dan rumah sakit Dr.Soetomo. dari
kampus B ke kampus C. Kirab ini dikiuti oleh perwakilan dari tiap jurusan, BSO
dan juga BLM. Hampir tiap dari mereka mengaku senang, apalagi bagi yang
mahasiswa baru yang lagaknya belum pernah mengikuti acara seperti ini. Peserta
berdandang sesuai dengan apa yang mereka wakili, misalnya dari jurusan Sastra
Jepang, memakai pakaian Kimono dan yang pria membawa samurai. Hamper semuanya
berciri khas, dapat dilihat lagi dari BSO SKI yang peserta prianya memakai
kopyah dan kokoh. Namun disitu ada yang lain, ada yang menyimpang. “biasa
memang dari tahun ke tahun seperti itu, maunya beda sendiri” Dini mahasiswi
Sastra Indonesai 2010. Ya, mereka dari jurusan Sastra Indonesia atau lebih
familiarnya disebut dengan sasindo tampil dengan kostum orang Papua. Mereka
sudah dipastikan totalitas dalam memeragakan warga ujung timur Indonesia sana.
Tampak dengan jelas, bahwa mereka lari-lari di tengah jalan, menggoda
orang-orang yang lihat atau orang yang lagi jualan di pinggir jalan. Semuanya
kocak dengan gurihnya persaudaraan yang ada.
Tak
hanya itu, acara meriah ini juga dipartisipasi oleh Reog dari Sanggar Seni Reog
“Singo Mangku Joyo” sehingga cukup memacetkan pengendara yang hendak berangkat
kerja atau aktivitas yang lainnya. Acara ini cukup memukau karena hampir di
tiap sudut jalan raya yang dilewati sang Reog beratraksi. Para wargapun
lagaknya terhibur, terbukti dengan mereka memberi tepuk tangan, memberhentikan
pekerjaan mereka sejenak untuk ambil foto, atau bahkan ada juga tukang becak
yang berhenti karena ingin melihat acara yang jarang terjadi ini.
Acara
ini tidak hanya berakhir dengan kirab saja, melainkan ada atraksi special dari
Reog titisan Singo Mangku Joyo tadi dan juga bazar. Hingga tengah hari acara
ini berlangsung dan menyedot para mahasiswa juga yang melewati jalan di depan
Fakultas Ilmu Budaya. Atraksi bukan sekadar atraksi, melainkan juga ada acara
ritual yang sempat lucu dan juga menegangkan. Lucunya, pemain warok yang ada
dilakoni oleh anak kecil yang saat ditanya merupakan siswa kelas empat sekolah
dasar. Mereka berlenggak lenggok, goyang, dan juga salto beberapa kali hingga
mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari penonton.
Acara
ekstrimnya adalah ada seorang pemain yang kesurupan, dengan kejang di tempat
terlebih dahulu. Kemudian para ahlinya mengikat dan memberi makanan seperti
daun bawang kalau diamati. Kemudian orang yang kesurupan tadi diberi jaran
kepang. Tak sempat satu menit, si jaran kepang dan orang tadi semakin menjadi.
Meraka lincah dan simpang riuh. Acara semakin siang semakin ekstrim, terlihat
dengan sang penungganng jaran kepang tadi merendam kepalanya disebuah timba,
makan bola lampu hingga makan silet. Hal yang sempat mengerikan penonton. Acara
itu berlangsung sampai pukul 12.00 WIB.
Rentetan
acara berikutnya terus menyusul, dengan adanya pemutaran filim karya mahasiswa
FIB, Kompetisi Sinden Idol, dan juga disusul sepanjang malamnya dengan
pertunjukan wayang. Acara ini bukan hanya berlangsung satu hari saja, karena
memang akan ada lagi di hari berikutnya dengan acara seminar regional Jawa
Timur dengan tema Menghidupkan Karakter Bangsa dengan Paradigma Kebudayaan yang
akan diisi oleh Dr. Zawawi Imron dan Listiyono Santoso, kemudian akan disusul
oleh FIB Performance yang akan berlangsung di Airlangga Convinence Center (ACC)
kampus C, Guest Star, dan ditutup dengan acara orasi budaya oleh Sujiwo Teji,
Emha Ainun Najib, Sri Teddy Rusdy dan Prof. Dr Joko Siswanto di ACC kampus C
Universitas Airlangga.
Sastra Indonesia 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar