Diskusi kenakalan remaja di TVRI
bersama Ketut Abid Halim
Tawuran
tidak bisa dihindari, namun bisa dibentengi
“Untuk
membentengi bisa dilakukan dengan beberapa media yang ada, seperti koran,
televisi dan sebaginya. Kita tunjukkan bukti yang telah ada pada anak kita
sehingga dia seolah mengerti bahwa tawuran itu jelek” ujarnya. Selain itu,
beliau juga menyarankan agar orang tua selalu mendampingi, sehingga terjalin
kepaduan antara anak dan dan orag tua tadi. Negara ini juga pernah menerapkan
sistem iberal, sehingga diharapkan kita juga ambivalensi dengan sistem yang
ada. Dimana culter yang ada pada anak bisa dirubah melalui internalisasi.
Bilamana hal ini masih belum mendapat jawaban atas keinginan kita, si anak
wajib kita hadapkan dan diajak bicara, enaknya bagaimana. Sebagai orang tua,
dia bebas untuk mengatur anak-anaknya. Terlepas dari itu semua, antipati anak
digurui orang tua kita serahkan kepada guru meeka yang ada disekolah. Dimana,
kedua pilar ini bisa memebentuk suatu karakter tersendiri pada anak.
Aksi
tawuran dan kenakalan remaja lainnya juga diakibatkan dari lingkungan
sekitarnya, temannya dalam bergaul. Sehingga orang tua, sejak dini harus
pandai-pandai memfilter anaknya.
“Pada
dasarnya anak itu pandai, mereka hanya menjadi korban dari lingkungan tadi.
Jadi jangan sekali untuk melakukan aksi fisik pada anak kita. Parahnya, sakit
fisik pada anak malah bisa mempengaruhi psikisnya dan lebih jauhnya anak malah
membenci kita. Tidak efektiflah bila ada hukuman seperti itu.” Tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar