cetar membahagiakan

inilah salah satu percobaanku

Minggu, 30 Desember 2012

CONTOH LKTI

A. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya jaman modern, semakin pula terpengaruh dalam hal sikap dan gaya. Masa sekarang yang paling populer adalah masa trend gaya pakaian, tentu saja pakaian juga mempengaruhi cara beretika dalam kehidupan sehari- hari. Apalagi kalau masih remaja SMP, pakaian yang dikenakan terkadang meniru gaya artis, seperti artis korea. Cenderung mereka mengikuti gaya tersebut karena trend masa sekarang. Sikap seperti itu juga bisa merubah pola pikiran anak- anak SMP yang masih belum stabil dalam hal beretika. Selain itu, peran pendidikan agama kurang begitu mengena di kalangan remaja, intinya, mereka suka, mereka tiru. Begitulah anak masa sekarang, rosulpun sudah tiada jadi figure publik lagi. Sudah lenyap mungkin namanya di hati para remaja. Yang baik malah jelek, bahkan mereka malu dengan akhlakul karimah. Apalagi etika yang kurang diminati kaum remaja malah makin menjadi,. Terbukti dengan hilangnya rasa sopan santun kepada orang tua meraka. Makalah ini juga memberikan kesan adanya perbedaan antara moral dengan etika itu sendiri. Oleh karena itu, kami harap makalah kita bisa bermanfaat bagi semuanya. Memang, makalah kita banyak kesalahan dan kurang dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mohon kritik dan sarannya demi ini semua. Penulis 1.2 Tujuan Dari Judul diatas, penulis dapat merumuskan beberapa tujuan dibuatnya makalah ini, yaitu : 1. Untuk melengkapi nilai tugas Agama Islam 2. Untuk menambah wawasan pembaca 3. Untuk bahan diskusi kelas 4. Untuk mengetahui sikap dan moral anak remaja masa sekarang 5. Sebagai suatu sorotan bagaimana kita menempatkan diri pada sikap- sikap formal 6. Sebagai pemurnian agama Islam 7. Sebagai gerakan dakwah kecil di kelas 8. Untuk mengetahui makna akhlak, moral dan etika 9. Untuk mengurangi akhlak yang buruk, moral yang bejat, dan etika dengan tia-tiap lapisan masyarakt 10. Untuk menegakkan /menjadikan Rosullullah sebagai suri tauladan 11. Untuk memupuk rasa bangga kepada ketiga aspek diatas 12. Untuk menjadikan insan yang punya akhlak, moral dan etika yang baik 1.3 Rumusan Masalah Dari uraian diatas dapat penulis uraikan beberapa pertanyaan mengenai cinta itu sendiri, yaitu : 1. Apa arti dari akhlak, etika dan moral? 2. Apakah perbedaan dan persamaan antara moral dan etika? 3. Apa sebab moral, akhlak dan etika remaja berubah menjadi negatif? 4. Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut ? 5. Adakah hadist – hadist yang menyangkut beberapa pertanyaan diatas ? IV. PEMBAHASAN A. Akhlak Ada dua pendekatan untuk mendefenisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik (kebahasaan) dan pendekatan terminologi (peristilahan). Akhlak berasal dari bahasa arab yakni khuluqun yang menurut loghat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian denga perkataan khalakun yang berarti kejadian, serta erat hubungan dengan khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti diciptakan. Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk dengan antara makhluk dengan makhluk lainnya. Secara terminologi kata "budi pekerti" yang terdiri dari kata budi dan pekerti. Budi adalah yang ada pada manusia, yang berhubungan dengan kesadaran, yang didorong oleh pemikiran, rasio atau character. Pekerti adalah apa yang terlihat pada manusia karena didorong oleh hati, yang disebut behavior. Jadi budi pekerti adalah merupakan perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang termanifestasikan pada karsa dan tingkah laku manusia. B. ETIKA Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika berasal dari bahasa yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan ata adat. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Selain akhlak kita juga lazim menggunakan istilah etika. Etika merupakan sinonim dari akhlak. Kata ini berasal dari bahasa Yunani yakni ethos yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan yang dimaksud kebiasaan adalah kegiatan yang selalu dilakukan berulang-ulang sehingga mudah untuk dilakukan seperti merokok yang menjadi kebiasaan bagi pecandu rokok. Sedangkan etika menurut filasafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Etika membahasa tentang tingkah laku manusia C. MORAL Moral berasal dari bahasa latin yakni mores kata jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia moral diartikan dengan susila. Sedangkan moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, antara mana yang baik dan tidak wajar. Moral juga lebih diartikan dengan tingkah laku manusia. Antara etika dan moral memang memiliki kesamaan. Yakni Berdasarkan kenyataan Peter Baelz, moral dan etika mempunyai persamaan. Moral bersifat praktikal kerana ia merupakan disiplin yang memberitahu apakah sistem moral yang dihayati oleh sesuatu masyarakat. Manakala etika bersifat teoretikal kerana ia mengkaji, menganalisis dan mengkritik sistem moral tersebut. Moral merupakan bahan yang dikaji oleh etika manakala etika adalah ilmu yang mengkajinya. Namun, ada pula berbedaannya, yakni etika lebih banyak bersifat teori, sedangkan moral lebih banyak bersifat praktis. Menurut pandangan ahli filsafat, etika memandang tingkah laku perbuatan manusia secara universal (umum), sedangkan moral secara lokal. Moral menyatakan ukuran, etika menjelaskan ukuran itu. Namun demikian, dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki perbedaan. Pertama, kalau dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai perbutan manusia baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan dalam pembicaran moral tolak ukur yang digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung di dalam masyarakat. Istilah moral senantiasa mengaku kepada baik buruknya perbuatan manusia sebagai manusia. Inti pembicaraan tentang moral adalah menyangkut bidang kehidupan manusia dinilai dari baik buruknya perbutaannya selaku manusia. Norma moral dijadikan sebagai tolak ukur untuk menetapkan betul salahnya sikap dan tindakan manusia, baik buruknya sebagai manusia. D. Penyebab Kemerosotan Moral, Etika, dan Akhlak Remaja. • Anak kurang mendapat perhatian, kasih sayang dan tuntunan orangtua, karena ayah dan ibunya sibuk mengurusi permasalahannya serta konflik batin sendiri. • Anak-anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik dan mental yang sangat diperlukan dalam hidupnya. Mereka tidak dibiasakan berdisiplin dan mengontrol diri dengan baik. - • Kurang teraturnya pengisian waktu luang. Orangtua jarang memperhatikan cara-cara yang baik dalam-mengisi waktu luang bagi anak-anak. Akibatnya, banyak kegiatan-kegiatan yang sebenarnya diminati anak tetapi tidak disalurkan, sehingga timbul perbuatan negatif sebagai kompensasinya. • Tidak stabilnya keadaan sosial ekonomi suatu keluarga. Apabila' ' keadaan sosial dan ekonomi suatu keluarga tidak stabil, kemungkinan - anak akan mengalami guncangan sosial, sehingga timbul tindakan-tindakan yang dipandang sebagai kenakalan remaja. • Banyak film dan buku-buku bacaan yang tidak baik. Film dan buku-buku bacaan yang menggambarkan kejahatan banyak sekali disenangi kaum remaja. Jiwa yang tertekan membuat mereka mencari jalan penyaluran lewat tokoh-tokoh dalam buku-buku bacaan tersebut. Akhirnya secara tak sadar, mereka meniru pahlawan-pahlawan yang tidak bermoral dalam film atau bacaan itu. • Lingkungan tinggal juga berpengaruh terhadap kenakalan remaja. Kurangnya, perhatian masyarakat terhadap pendidikan anak sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak E. Solusi Mengatasi Kemerosotan Moral, Etika, dan Akhlak Remaja • Orangtua harus mengerti dasar-dasar pendidikan sehingga dapat memberikan perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan yang diperlukan anak. Orangtua juga harus sedikit meninggalkan urusan karier untuk mengurusi masalah serta konflik yang dialami anak. • Pengisian waktu luang dengan teratur. Untuk mengeluarkan keinginan, semangat yang meluap dan mengurangi pikiran negatif perlu dicari jalan keluarga seperti kegiatan-kegiatan olah raga, penyaluran hobby anak dan sebagainya. • Penyaringan buku-buku bacaan dan film. Dalam hal ini orangtua harus mampu menyaring cerita atau film yang harus dibaca dan dilihat oleh anak-anak remaja. Dengan demikian, mereka memiliki nilai-nilai moral dan tidak menemukan teladan yang tidak baik dalam film maupun bacaan tersebut. • Membentuk markas-markas bimbingan dan penyuluhan. Dari pengalaman, banyak sekali anak-anak remaja yang menderita kegelisahan dan kebingungan karena mereka tidak mengerti akan pertumbuhan yang sedang mereka lalui. Oleh karena itu perlu adanya markas-markas penyuluhan dan bimbingan untuk menampung kesukaran-kesukaran mereka. • Pengertian dan pengalaman ajaran agama. Orangtua yang tidak mengerti akan ajaran agama tidak akan dapat memberikan didikan budi pekerti pada anak-anaknya. Oleh karena itu perlu disebarluaskan pengajaran agama yang murni dan tidak diwarnai kepentingan-kepentingan pribadi, ekonomi dan politik. • Orangtua perlu menunjukkan kesabaran dalam menghadapi perubahan tingkah laku remaja yang sulit diduga sifat, sikap dan jalan pikirannya. Hukuman Tidak Efektif untuk Mengatasi Kemerosotan Moral, Etika, dan Akhlak remaja Untuk mengembalikan anak-anak yang nakal kepada budi pekerti yang baik, tidaklah mungkin melakukannya dengan hukuman fisik. Hukuman tersebut hanya berpengaruh dalam waktu singkat saja. Memang, hukuman itu dapat menahan atau menggantikan kelakuan-kelakuan tersebut selama ' hukuman itu mengancam. Tetapi setelah itu, ia akan kembali kepada kelakuan-kelakuan yang tak baik apabila ketegangan perasaannya itu tetap tak terselesaikan. V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran & Kritik ^-^ Saran ^-^ Pada penulisan makalah ini, penulis mempunyai saran kepada pembaca yang baik hati, antara lain : 1. Pacaran boleh – boleh saja, asal jangan melebihi batasan – batasannya 2. Berikanlah dahulu cintamu pada Allah, kemudian orang tua dan pacarmu. OK... 3. Buatlah cinta sebagai ajang penyemangat hidup kita... 4. Dll. 5.2. KRITIK DAN SARAN Bagi para pembaca, kami selaku penulis sangatlah menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kami mengharap kritiknya dengan mengisi kritikmu dikolom bawah ini. Kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi kita. Amin... DAFTAR PUSTAKA • Fakhry, Majid, Etika Dalam Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1996 • Sinaga, Hasanudin dan Zaharuddin, Pengatar Studi Akhlak, Jakarta : PT Raja Grafmdo Persada, 2004 • Yaqub, Hamzah. Etika Islam. Bandung : CV Diponegoro, 1988 (artikel ini disadur dari persentasi pada mata kuliah akhlak tasawuf) • http://tafany.wordpress.com/2008/06/05/etika-moral-dan-akhlak/ • Majalah Higina (Rini) • http://www.heqris.com/2009/08/Mengatasi Kenakalan Remaja#ixzz28f3kVnvW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar