cetar membahagiakan

inilah salah satu percobaanku

Minggu, 29 Desember 2013

PILIHAN WARNA DAN JARGON PRODUK DALAM IKLAN TELEPON GENGGAN SAMSUNG CORBY: PENELITIAN BUDAYA URBAN


Iklan dalam budaya Urban: Sebuah Pengantar
Iklan menjadi salah satu media komunikasi saat ini. Tujuannya adalah untuk mengenalkan, memberitahukan, menginformasikan, menawarkan suatu barang, jasa, atau sekadar himbauan pada khalayak, dan bagaimana khalayak dapat menangkap maksud dari iklan tersebut. Maka dari situlah iklan bekerja sebagai media komunikasi yang cukup efektif dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Iklan adalah salah satu artefak budaya urban yang paling signifikan terefleksi dan mempengaruhi kehidupan konsumen (Williamson,1978). Pada era postmodern yaitu antara tahun 1960-1970, iklan media cetak memperlihatkan adanya peningkatan penggunaan suatu citra visual (Campbell, 1998), khususnya untuk produk high fashion atau label desainer.
Terdapat dua jenis iklan yang dapat digunakan dalam menyampaikan informasinya, yaitu media cetak (koran, majalah, poster, pamflet, spanduk, dan lain-lain) dan media elektronik (televisi, radio, internet dan lain-lain).
Dilihat dari cara penyampaian, iklan dapat disampaikan secara lisan, tulisan, dan lisan-tulisan. Iklan yang disampaikan secara lisan, dapat didengarkan di media elektronik, sedangkan iklan secara tulisan dapat dilihat di media cetak. Sedangkan iklan yang disampaikan secara tulisan dan lisan merupakan iklan yang dapat dijumpai di televisi dan internet.
Bahasan esai kali ini adalah telepon genggam yaitu Samsung Corby, di mana iklannya beredar di Indonesia sekitar akhir tahun 2009. Karena sajian iklan yang berwarna-warni, juga pada produknya dan jargonnya yang menarik untuk dikaji. Penulis dan pembaca bisa melihat iklan Samsung Corby tersebut di televisi kemudian penulis mendeskripsikan pendapat tentang isi iklan tersebut.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, penulis juga melakukan wawancara dengan beberapa pengguna yang pernah dan sedang menggunakan produk ponsel tersebut.
Tujuan utama penulis adalah untuk mendapatkan makna yang ada di dalam iklan tersebut dan yang ada dibalik iklan denga jargon yang digunakan, pilihan warna yang ada yang dianggap cukup berpengaruh di budaya urban.

Pilihan Warna Telepon Genggam Samsung Corby
            Identitas manusia dapat ditandai melalui banyak hal yang melekat pada subjek pemakainya. Salah satu identitas yang dapat dikaji saat ini yaitu melalui telepon  genggam. Telepon genggam kian marak digunakan oleh manusia lantaran kegunaannya. Selain itu, hadirnya telepon genggam memberikan berbagai pilihan bagi para konsumen telepon genggam kini.
            Telepon genggam dihadirkan dalam berbagai macam pilihan sebelum konsumen memilih, yaitu kegunaan, bentuk, dan warna. Ketiga hal tersebut mempengaruhi konsumen. Warna termasuk hal yang juga mendominasi latar belakang seorang konsumen memilih suatu produk telepon genggam.
            Salah satu produk yang didominasi oleh pilihan warnanya yaitu, produk telepon genggam ‘Samsung Corby’. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan iklan dari produk tersebut. Iklan tersebut terdapat telepon genggam yang berputar kemudian berubah dan memunculkan berbagai pilihan warna. Jika dinilai dari segi kegunaan, sebenarnya kegunaan telepon genggam tidak ada relevansinya dengan pilihan warna. Tetapi, kekinian warna juga menjadi pilihan seorang konsumen. Warna dipilih berdasarkan kesukaan. Iklan ‘Samsung Corby’ menandakan pilihan warna juga berpengaruh.
            Warna yang dijadikan pilihan untuk para konsumen yaitu sebagai berikut oranye, merah muda, putih, hitam, dan kuning. Kelima pilihan warna tersebut menjadi daya tarik bagi calon konsumen untuk pertimbangan pemilihan produk. Adanya pilihan warna tersebut hanya cenderung sebagai ‘alat’ untuk calon konsumen.
Iklan mengandung banyak unsur untuk menarik minat para calon konsumen. Salah satu dari segi warna yang sedang diusung saat ini. Sebuah warna sendiri mampu menjadi daya tarik bagi calon konsumen karena suatu warna menjadikan pilihan yang beraneka. Selain itu, warna pada telepon genggam sebenarnya digunakan untuk menunjukkan bahwa produk tersebut terdiri dari berbagai pilihan warna. Adanya warna menjadikan pilihan bagi para calon konsumen. Keanekaragaman warna yang diperuntukkan bagi para calon konsumen semata hanyalah inovasi dari produsen sebagai tipu daya agar produk yang dibuat dapat diminati oleh konsumen. Namun, penulis tegaskan bahwa tidak ada relevansi antara warna dengan kegunaan. Kenyataan bahwa warna hanya sebagai alat untuk menari daya minat para calon konsumen agar produk yang dipasarkan tidak hanya dilirik, tetapi juga diminati.

Jargon Produk dalam Iklan Telepon Genggam Samsung Corby
            Seperti yang diketahui bersama, dalam dunia periklanan, banyak produsen memasarkan produknya tidak hanya dengan menggunakan media visual saja, tetapi juga dibutuhkan jargon untuk mendukung nilai jual produknya tersebut. Jargon produk yang dimaksud berupa beberapa kata yang mewakili produknya dan tentu saja kata-kata tersebut yang mempunyai arti nilai jual dan kelebihan dari produknya. Dengan adanya jargon pada produk ini, konsumen menjadi lebih mudah tertarik dengan produk yang ditawarkan, bahkan ada sebagian konsumen yang menilai suatu barang/produk berdasarkan jargon yang ditampilkan.         
Iklan telepon genggam Samsung Corby dengan seri berwarna merupakan wujud nyata dari perkembangan iklan di Indonesia. Telepon genggam ini memiliki variasi warna yang cukup banyak dan menarik, untuk itu produsen ini memasarkan produknya tidak hanya dengan media visual saja, melainkan juga dengan menggunakan jargon.
Samsung Corby memiliki jargon What colour is your life? yang berarti Apa warna hidupmu?, secara tidak langsung telah menarik konsumen untuk membeli telepon genggam tersebut. Tidak hanya dari jargon, tetapi warna yang ditampilkan dalam iklannya membuat calon konsumen lebih tertarik untuk membeli telepon genggam tersebut.
            Jargon ikan berpengaruh sebagai ‘bujukan’ untuk konsumen. Di balik kata colour pada jargon memungkinkan bahwa terdapat pikiran-pikiran terselubung yang ingin disampaikan oleh produsen. Ketika kata colour digunakan untuk penentu suatu identitas seseorang. Jelas bahwa jargon What colour is your life? berpengaruh pada konsumen.
·        Ketika warna pada telepon genggam juga diutamakan oleh produsen untuk membujuk konsumen, maka dengan ‘alat’ berupa iklan dengan jargonnya tersebut lah yang digunakan.
·        Apabila ditelisik berdasarkan nilai guna, tidak ada korelasi antara warna dengan nilai guna, tetapi berawal dari kata colour tersebut dapat mempengaruhi konsumen dalam pembentukan pemilihan seorang konsumen dalam pemilihan produk telepon genggam yang akan digunakan.
Kata life mengarah pada  kehidupan konsumen sebagai subjek yang dituju oleh produsen dan mengartikan tidak sekadar mengarah pada suatu kehidupan, tetapi juga identitas.
Keseluruhan jargon iklan tersebut tidak menunjukkan kegunaan yang lebih inovatif dalam telepon genggam, melainkan ada maksud tertentu sebagai wujud identitas keeksistensiannya dan peran di zaman urban ketika konsumen menggunakannya. Manusia membutuhkan peran di masyarakat untuk diakui keberadaannya. Meskipun iklan tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan kegunaan, tetapi jargon iklan tersebut bisa menarik perhatian konsumen atas tawaran identitas yang ada.



Hasil Wawancara dengan Responden Pengguna Samsung Corby
            Penelitian mengenai produk telepon genggam Samsung Corby tidak terlepas dari para konsumen yang menggunakannya. Pilihan yang diberikan oleh produsen dapat menjadikan alternative pilihan bagi para konsumen.
Berikut merupakan pendapat dari para pengguna Samsung Corby yang kemudian ditarik relevansinya dengan pemaparan mengenai makna di balik iklan produk telepon genggam Samsung Corby:
Dd mengatakan bahwa dia membeli ponsel tersebut karena tertarik pada iklan yang dilihatnya ditelevisi. Dengan warna-warninya yang lucu, juga unik dan masih jarang ditenui di pasaran. Dari sini, penulis menyimpulkan bahwa Dd merupakan salah satu masyarakat yang terpengaruh oleh adanya warna-warni yang disajikan pada gambar sekaligus iklannya. Sebagaimana jargon utama iklan tersebut yaitu “What colour is your life?”, menggambarkan betapa jargon tersebut mampu memberikan minat pada masyarakat. Walaupun sesungguhnya jika jargon tersebut ditelaah kembali, sesungguhnya itu merupakan pertanyaan berbentuk jargon yang tidak masuk diakal, tentang hubungan penggunaan warna pada telepom genggam dan warna hidup, tetapi terasa penting untuk menunjukkan eksistensinya di zaman urban.
Sementara itu, Lk, juga salah satu pengguna ponsel tersebut, menyebutkan bahwa dia sama sekali tidak tahu menahu tentang adanya iklan tersebut, jargonnya pun dia tidak mengerti. Secara otomatis, dia membeli ponsel tersebut bukan karena mendapat pengaruh dari jargon maupun warna-warni yang ada pada iklan ketika ditayangkan. Sehingga penulis simpulkan bahwa LK membeli ponsel tersebut dengan mempertimbangkan kegunaan, bentuk dan harga.
Ek juga tidak jauh berbeda dengan Lk, Ek membeli ponsel Samsung Corby tanpa terpengaruh iklan beserta jargonnya. Ek menjelaskan dia membeli ponsel tersebut karena bentuknya mirip dengan merk ponsel lain yang saat itu sedang booming.
Dari beberapa respon yang ada, bisa dikatakan masih belum cukup memrepresentasikan semua pengguna telepon genggam yang mendapat pengaruh maupun tidak dari adanya iklan. Karena memang keterbatasan ruang dan waktu.

Simpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat urban tidak terpengaruh iklan dalam memutuskan pilihan membeli ponsel walau ponsel tersebut ditampilkan dalam iklan yang dikemas dengan menarik dan penuh warna. Masyarakat urban memutuskan pilihan lebih terpengaruh dengan gaya hidup dan tren ponsel yang saat itu sedang booming. Pada dasarnya iklan yang ada merupakan wujud konkrit identitas keeksistensiannya dan peranannya di zaman. Pada akhirnya, Manusia membutuhkan peran di masyarakat untuk diakui keberadaannya.

Referensi:
Williamson, Judith. 1978. Decoding advertisements: ideology and meaning in advertising, Volume 13.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar