cetar membahagiakan

inilah salah satu percobaanku

Kamis, 09 Februari 2012

ayah


Masih teriang benar dibenakku. Waktu itu saya bersama keluarga besarku liburan ke kebun teh. Itu bukanlah apa-apa, melainkan hari itu merupakan hari ke tujuh dari hari raya idul fitri. Dimana semuanya pada menjalankan liburan terakhir dari kepadatan kerja rutin yang mencercah kehidupan ini. Saat itu saya sedang asyik naik kuda mengelilingi kebun, tapi  tiba-tiba terdengar suara perempuan yang bergema dari salah satu sudut disana. Yupz,,, suara yang sangat  tidak asik buat aku. Yakni, MAMA. Dan kuputar langkah kuda tersebut menuju asal muasal suara itu terdengar.
“ya ma,,, ada apa ?
“cepat kamu turun ! ni adek kamu ngroweng pengen naik kuda itu ..”
Ye,,? Kenapa gak naik sendiri ma ?kan disana masih banyak kudanya ,,,”
“alaah sudah,,, pokoknya adekmu inginnya naik kuda yang itu !”
“ye,,, bilang saja kalau mama yang ingin!”
“pengen apa’an ? km gak lihatkah wajah adikmu ini,,”
(hmmm,,, biasa saja, gak seperti memaksa/ingin-ingin banget) batinku
Ya,,, dengan terpaksa aku harus turun, bergantian dengan adikku + MAMA yang sedang kegirangan luar biasa.
“ih mama,,, kayak anak kecil saja, sukanya ngrebut kepunyaanku..”
Sangking kesalnya, ku tendang botol aqua yang ada persis di depan kakiku. Upss,,, botol itu mangenai  ayah yang terlihat dibawah (tengah-tengah rerumpunan teh). Beliau Nampak sedang asyik memetik pucuk daun bersama kakek. Dan Nampak pula nenek yang  sedang duduk manis di bawah pohon tak jauh dari tempat ayah.
“eh lhe,,, ada apa kamu ? cepat kesini !”
Dan akupun segera memenuhi panggilannya. Dan tanpa basa-basi, aku minta maaf kepadanya. Dan menjelaskan semua hal yang menjengkelkan hatiku saat itu.
“oh,,, jadi cucuku marah cuma gara-gara itu ?” ujar kakek.
“Cuma, kata kakek ?”
“kakek kamu benar lhe, bersikaplah dewasa sedikit. toh  hitung-hitung cari pahala juga”
“tapi,,, itu..”
Dan tak ujung  selesai perkataanku, ayah lalu menggandeng tanganku.
“tunggu disini ya pa..?” kata ayah pada kakek.
Lalu ayah membawaku ke tempat kuda yang dipajang untuk disewakan mengelilingi kebun the tersebut.
“ayo lhe,,, kamu mau naik yang mana ?”
Aku hanya terdiam menganga.
“ayo ! sudah…! Kudanya 2 pak… !”
Dan kamipun menunggangi kuda itu dan menyusul mama dan adik tadi.
//malu-malu tapi mau.com
Hmm,,, akhirnya, itu yang bikin  aku selalu mampu menghadapi semuanya. Terima kasih ayah,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar