cetar membahagiakan

inilah salah satu percobaanku

Senin, 18 Februari 2013

FIB Unair


FIB Universitas Airlangga Membara
Kemeriahan tak terbendung di Fakultas Ilmu Budaya (6/12) pada acara Kemah Kebangsaan Festival Budaya. Acara yang bertemakan dengan Seni Merajut Keindahan Budaya Bersatu merupakan acara inti untuk merayakan hari jadi FIB UA.  Rentetan acara yang ada merupakan acara yang sengaja disusun oleh anggota BEM FIB dengan kerja sama beberapa sponsor, salah satunya adalah Lensa Indonesia. Beragam acara mampu menyedot perhatian warga, karena memang acara ini tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa Universitas Airlangga saja, melainkan dibuka untuk umum juga agar bisa menikmati kajian budaya yang membahana. Acara ini dibuka kemarin pagi pukul 08.00 WIB dengan acara kirab budaya dengan mengelilingi kampus dan rumah sakit Dr.Soetomo. dari kampus B ke kampus C. Kirab ini dikiuti oleh perwakilan dari tiap jurusan, BSO dan juga BLM. Hampir tiap dari mereka mengaku senang, apalagi bagi yang mahasiswa baru yang lagaknya belum pernah mengikuti acara seperti ini. Peserta berdandang sesuai dengan apa yang mereka wakili, misalnya dari jurusan Sastra Jepang, memakai pakaian Kimono dan yang pria membawa samurai. Hamper semuanya berciri khas, dapat dilihat lagi dari BSO SKI yang peserta prianya memakai kopyah dan kokoh. Namun disitu ada yang lain, ada yang menyimpang. “biasa memang dari tahun ke tahun seperti itu, maunya beda sendiri” Dini mahasiswi Sastra Indonesai 2010. Ya, mereka dari jurusan Sastra Indonesia atau lebih familiarnya disebut dengan sasindo tampil dengan kostum orang Papua. Mereka sudah dipastikan totalitas dalam memeragakan warga ujung timur Indonesia sana. Tampak dengan jelas, bahwa mereka lari-lari di tengah jalan, menggoda orang-orang yang lihat atau orang yang lagi jualan di pinggir jalan. Semuanya kocak dengan gurihnya persaudaraan yang ada.
Tak hanya itu, acara meriah ini juga dipartisipasi oleh Reog dari Sanggar Seni Reog “Singo Mangku Joyo” sehingga cukup memacetkan pengendara yang hendak berangkat kerja atau aktivitas yang lainnya. Acara ini cukup memukau karena hampir di tiap sudut jalan raya yang dilewati sang Reog beratraksi. Para wargapun lagaknya terhibur, terbukti dengan mereka memberi tepuk tangan, memberhentikan pekerjaan mereka sejenak untuk ambil foto, atau bahkan ada juga tukang becak yang berhenti karena ingin melihat acara yang jarang terjadi ini.
Acara ini tidak hanya berakhir dengan kirab saja, melainkan ada atraksi special dari Reog titisan Singo Mangku Joyo tadi dan juga bazar. Hingga tengah hari acara ini berlangsung dan menyedot para mahasiswa juga yang melewati jalan di depan Fakultas Ilmu Budaya. Atraksi bukan sekadar atraksi, melainkan juga ada acara ritual yang sempat lucu dan juga menegangkan. Lucunya, pemain warok yang ada dilakoni oleh anak kecil yang saat ditanya merupakan siswa kelas empat sekolah dasar. Mereka berlenggak lenggok, goyang, dan juga salto beberapa kali hingga mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari penonton.
Acara ekstrimnya adalah ada seorang pemain yang kesurupan, dengan kejang di tempat terlebih dahulu. Kemudian para ahlinya mengikat dan memberi makanan seperti daun bawang kalau diamati. Kemudian orang yang kesurupan tadi diberi jaran kepang. Tak sempat satu menit, si jaran kepang dan orang tadi semakin menjadi. Meraka lincah dan simpang riuh. Acara semakin siang semakin ekstrim, terlihat dengan sang penungganng jaran kepang tadi merendam kepalanya disebuah timba, makan bola lampu hingga makan silet. Hal yang sempat mengerikan penonton. Acara itu berlangsung sampai pukul 12.00 WIB.
Rentetan acara berikutnya terus menyusul, dengan adanya pemutaran filim karya mahasiswa FIB, Kompetisi Sinden Idol, dan juga disusul sepanjang malamnya dengan pertunjukan wayang. Acara ini bukan hanya berlangsung satu hari saja, karena memang akan ada lagi di hari berikutnya dengan acara seminar regional Jawa Timur dengan tema Menghidupkan Karakter Bangsa dengan Paradigma Kebudayaan yang akan diisi oleh Dr. Zawawi Imron dan Listiyono Santoso, kemudian akan disusul oleh FIB Performance yang akan berlangsung di Airlangga Convinence Center (ACC) kampus C, Guest Star, dan ditutup dengan acara orasi budaya oleh Sujiwo Teji, Emha Ainun Najib, Sri Teddy Rusdy dan Prof. Dr Joko Siswanto di ACC kampus C Universitas Airlangga.
Sastra Indonesia 2012

Sejarah Perkembangan Filologi


RANGKUMAN SEJARAH PERKEMBANGAN FILOLOGI DALAM BUKU PENGANTAR TEORI FILOLOGI (hlm.32-54)
Sejarah Perkembangan Filologi
Ilmu filologi Yunani lama merupakan ilmu penting yang menyajikan kebudayaan Yunani lama yang tetap berperan dalam memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai sumber dari segala ilmu pengetahuan, namun tidak hanya berpengaruh dalam dunia barat tetapi juga kawasan timur tengah, Asia dan asia Tenggara, dan kawasan Nusantara. Ilmu filologi pun berakar pada kebudayaan Yunani kuno.
A. Filologi di Eropa Daratan
Ilmu filologi berkembang di kawasan kerajaan Yunani, yaitu di kota Iskandariyah di benua Afrika pantai utara.
1. Awal Pertumbuhannya
Awal kegiatan filologi di kota Iskandaria oleh bangsa Yunani pada abad ke-3 S.M. dengan membaca naskah Yunani lama yang mulai ditulis pada abad ke-8 S.M. dalam huruf Yunani kuno (Huruf bangsa Funisia). Naskah itu berkali-kali disalin sehingga mengalami perubahan dari bentuk aslinya.
Para penggarap naskah-naskah itu dikenal dengan ahli filologi, di cetus oleh Eratosthenes. Para ahli filologi memiliki ilmu yang luas karena dalam memahami isi naskah perlu mengetahui huruf, bahasa, dan ilmu yang dikandungnya. Dan kemudian menuliskannnya kembali sehingga dapat diketahui oleh masyarakat pada waktu itu.
Metode yang digunakan untuk menelaah naskah dikenal dengan ilmu filologi. Metode taraf awal berkembang dari abad ke abad hingga kini. Para ahli menguasai ilmu dan kebudayaan Yunani lama yang dikenal dengan aliran Iskandariyah.
Naskah yang ditulis oleh para budak belian yang diperdagangkan di sekitar laut tengah ini bertujuan untuk kegiatan perdagangan. Namun sering terjadi penyimpangan karena tidak memiliki kesadaran terhadap nilai keotentikan naskah lama. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan yang musti dilakukan oleh ahli filologi. Kerusakan atau kekorupan bahasa terjadi karena ketidaksengajaan, bukan ahli dalam ilmu yang ditulis, atau karena keteledoran penyalin.
Sesudah Iskandariyah jatuh ke dalam kekuasaan Romawi, kegiatan filologi berpindah ke Eropa selatan, berpusat di kota Roma dengan melanjutkan filologi Yunani (meneruskan mazhab Iskandariyah) yang tetap menjadi bahan telaah utama dan bahasa Yunanai tetap digunakan. Pada abad ke-1 perkembangan tradisi berupa pembuatan resensi terhadap naskah berkelanjutan hingga pecahnya kerajaan Romawi pada abad ke-4 menjadi kerajaan Romawi Barat dan Romawi Timur. Dan mempengaruhi perkembangan filologi selanjutnya.
2. Filologi di Romawi Barat
a. Filologi di Romawi Barat Penggarapan di arahkan kepada naskah-naskah dalam bahasa latin yang berupa puisi dan prosa, sejak abad ke-3 telah digarap secara filologi. Bahasa latin menjadi bahasa ilmu pengetahuan. Adapun telaah naskah keagamaan yang dilakukan oleh pendeta dan berakibat pada naskah Yunani yang mulai ditinggalkan, bahkan dipandang naskah yang berisikan paham jahiliyah sehingga terjadi kemunduran.
b. Filologi di Romawi Timur Telah muncul pusat-pusat teks Yunani, misalnya di Antioch, Athena, Iskandariyah, Beirut, Konstaninopel, dan Gaza. Selanjutnya berkembang menjadi perguruan tinggi. Dalam periode itu mulailah muncul tafsir pada tepi halaman naskah, disebut dengan scholia.
c. Filologi di Zaman Renaisan Renaisans di mulai dari Italia pada abad ke-13, menyebar ke negara Eropa lainnya dan berakhir pada abad ke-16. Dalam arti sempit renaisan adalah periode yang di dalamnya kebudayaan klasik diambil lagi sebagai pedoman hidup; dan dalam arti luas adalah periode yang di dalamnya rakyat cenderung kepada dunia Yunani klasik atau kepada aliran humanisme . Pada abad ke-15 jatuhnya kerajaan Romawi Timur ke tangan bangsa Turki dan ahli filologi berpindah ke Eropa Selatan (Roma). Penemuan mesin cetak di Gitenberg (Jerman) menyebabkan perkembangan baru dalam bidang filologi. Di Eropa, filologi diterapkan untuk telaah naskah lama nonklasik. Abad ke-19 ilmu bahasa atau linguistik berkembang menjadi ilmu yang berdiri sendiri, terpisah dari ilmu filologi. Pada abad ke-20 pengertian filologi di Eropa daratan tetap seperti semula ialah telaah teks klasik, sedangkan di kawasan Angio-Sakson berubah menjadi linguistik.
B. Filologi di Kawasan Timur Tengah
Sejak abad ke-4 kota di Timur Tengah memiliki pusat studi berbagai ilmu pengetahuan yang berasal dari Yunani, seperti Gaza, Belrut, Edessa, dan Antioch. Abad ke-5 dilannda perpecahan gerejani maka para ahli filologi berpindah ke kawasan Persia. Dalam lembaga ini naskah Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Siria dan bahasa Arab. Kota Harra di Mesopotamia pernah menjadi pusat studi naskah Yunani, penduduknya yaitu Sabean, suku yang tergolong kuno dan mahir dalam bahasa Arab.
Zaman dinasi Abasiyah, dalam pemerintahan khalifah Mansur (754-775), Harun Alrasyid (786- 775), dan Makmun (809-833). Puncak perkembangan ilmu pengetahuan Yunani ada dalam pemerintakahn Makmun.
Sebelum kedatangan agama Islam Persia dan Arab memiliki karya yang terbilang mengagumkan misalnya Mu’allaqat dan Qasidah. Kegiatan meluas ke kawasan luar Negara Arab setelah Islam berkembang serta mistik Islam berkembang dengan maju di Persia, abad ke-10 hingga abad ke-11. Meluasnya kekuasaan dinasti Umayah ke Spanyol dan Andalusia pada abad ke-8 hingga abad ke-15 menyebabkan ilmu pengetahuan Yunani yang telah diserap oleh bangsa Arab kembali masuk ke Eropa dengan baju Islam. Abad ke-17 telaah teks klasik Arab dan Persia di eropa telah dipandang mantap, di Cambridge dan Oxford. Dan abad ke-18 didirikan pusat studi kebudayaan ketimuran oleh Sivester de Sacy dengan nama Ecole des Langues Orientales Vivantes. Sehingga lahirlah ahli orientalis Eropa, yaitu Etienne Qutremere (1782-1857), De Slane, De Sacy (bapak para orientalis di Eropa).
C. Filologi di Kawasan Asia: India
India adalah bangsa yang dipandang memiliki cukup dokumen peninggalan masa silam seperti prasasti dan naskah-naskah. Kontak langsung dengan bangsa Yunani ada pada zaman Raja Iskandar Zurkarnain yang mengadakan perjalanan sampai ke India pada abad ke-3 S.M. daerah Gadhara terdapat seni patung, bukti dari pengaruh Yunani. Patung Buddha yang dipahat seperti patung Apollo. Perpaduan antar budaya Yunani, Hindu, Buddha, dan Jaina dinamakan kebudayaan Gadhara, dan mencapai puncaknya pada zaman raja Kaniska Kusana (ke-78 – 100).
Abad ke-1 terjadi kontak antara India dan Cina. Ada pula yang menterjemahkan naskah-naskah India ke dalam bahasa Cina, yaitu Fa-hian, Hiuen-tsing, dan I-tsing. Kontak India dengan bangsa Persi lebih awal dari bangsa-bangsa sebelumnya. Namun hubungan itu belum memberikan informasi yang mantap. Masuknya karya sastra India Pancatantra yang diterjemahkan ke dalam bahasa Persi. Alberuni, seorang Arab-Persi, pernah mengunjungi India pada tahun 1030 dan mempelajari naskah-naskah India untuk mengetahui kebudayaan bangsa itu.
1. Naskah-naskah India Kesusastraan Weda (kitab suci agama Hindu), kitab suci Brahmana, kitab Aranyaka, dan kitab Upanisad.
2. Telaah Filologi dari Naskah-naskah India
Sampai pertengahan abad ke-19 telah banyak dilakukan telaah terhadap karya sastra klasik India. Dengan telah dilakukan studi terhadap weda dan kitab-kitab agama Buddha lainnya dari segi materi perkembangan filologi di India telah dipandang lengkap. Semenjak tahun1850 banyak dilakukan kajian terhadap sastra klasik India secara ilmiah, dan diterbitkan sejumlah naskah dengan kritik teks.hingga pada awal abad ke-20 daftar tersebut sudah meliputi beribu-ribu naskah.
D. Filologi di Kawasan Nusantara
Kawasan Nusantara terbagi dalam banyak kelompok etnis, memiliki bentuk kebudayaan khas, tanpa meninggalkan sifat kekhasan budaya Nusantara.
1. Naskah Nusantara dan Para Pedagang Barat Hasrat mengkaji naskah Nusantara timbul dengan kehadiran bangsa barat abad ke-16. Yang mengetahui pertama naskah lama adalah para pedagang. Dan maraknya perdagangan naskah kuno. Peter Floris dan Pieter Wilemsz van el binck adalah seseorang bergerak dalam perdagangan naskah kuno. Di zaman VOC usaha mempelajari bahasa-bahasa Nusantara hampir terbatas pada bahasa Melayu.
2. Telaah Naskah Nusantara oleh Para Penginjil Sesuai dengan teori filologi, sastra lisan termasuk kajian filologi, maka diantara penginjil ada yang mengkaji sastra lisan daerah yang didatanginya, karena kelompok etnis belum mengenal huruf sehingga budayanya masih disimpan dalam sastra lisan, seperti daerah Toraja oleh. N. Adriani dan Kruijt.
3. Kegiatan Filologi terhadap Naskah Nusantara Kehadiran NBG ke Indonesia mendorong tumbuhnya kegiatan untuk meneliti naskah-nasah Nusantara. Minat itupuun timbul pada para tenaga Belanda dan Inggris. Kajian ahli filologi bertujuan untuk menyunting, membahas serta menganalisis isinya dengan menggunakan metode intuitif atau diplomatik.
Perkembangan selanjutnya disunting dalam bentuk transliterasi huruf Latin dan berkembang lagi dalam bentuk bahasa asing terutama bahasa Belanda. Adanya telaah naskah untuk tujuan pembahasan isinya, yang ditinjau dari berbagai disiplin.
Kegiatan filologi terhadap naskah Nusantara, mendorong berbagai kegiatan ilmiah, terutama dimanfaatkan oleh disiplin humaniora dan disiplin ilmu-ilmu social. Semua kegiatan itu telah memenuhi tujuan filologi, ialah melalui telaah naskah-naskah dapat membuka kebudayaan bangsa dan telaah mengangkat nili-nilai luhur yang tersimpan di dalamnya.

contoh text report


Text Report
“LOVE THE FLOWER”
Identification:
I love some flower. Some flower grow in the in front of my house. The some flower are planted by my family because my family like flower collection. But my family dan me very like of roses of some flower. And we very like that because fourth reasons: first, roses have a kind of flower. Second, roses grow all over the world. Third, roses have many colour. Fourth, roses sign love to everyone.
Description:
Every roses, my plant in the big pot. And my mother always water it in the afternoon. So that every morning my roses lookes beatifull and fresh. And every Monday, me and my father always give fertilizer to make land fertile.
My family very know main features roses like are: every roses steam always have thorns, roses toul can reach 1,3 cm up 18 cm. there is many roses colour like are: red, pink, white, and etc. and than, roses have big potal with many colour.
My roses consist of some pants: first, my roses have pirants. Second steam. Third, leaves, and etc.
My family very like of roses. Above all now roses veri poluler in the era globalisation in factroses called as queen of flower anel as love flower..l;;.;.lll

text report dan procedure


Text Report and Procedure
1.      Tex Repor is a text to describe the way thungs are eith reference to a range of natural, man made and social phenomena in our envoronment
2.      Text Procedure is a designed to discribe how something is achievied through a sequence of action or steps
The text different in the structure of the
The strukture first text:
1.      General classification
2.      Discription
The structure second text:
1.      Aim
2.      Material
3.      steps

malin kundang bahasa Inggris


MALIN KUNDANG
Once upon time, in the forest, there are an old poor widow with hisson. His name son is Malin. They look for cook. They are very poor. They wanted some changes in their life so she let Malin go away to try his fortune. And Malin promise, that he will be back as a rich man.
And everything changed, since Malin work in a ship of a rich merchant. More ever he marry with his dougther.
A few later, Malin have dinner with his wife. They plant to go for honeymoon.
Many years late, Malin meet with his mother. But Malin don’t recognised his mother cursehim and he turn into astone.

bacaan AL-Qur'an


Macam-macam bacaan yang ada di Al-Qur’an
Hukum nun sukun dan tanwin:
1.      Idhar, artinya jelas atau terang yaitu ketika nun mati dan tanwin bertemu dengan alif, ha’, kha’, kho’, ‘ain, ghin.
2.      Idghom, artinya memasukan, ada dua jenis idgom:
1. Idhom bighunnah, yaitu ketika nun sukun dan tanwin bertemu dengan huruf, ya’, nun, mim, wau.
2. Idghom bilaghunnah, yaitu ketika nun sukun dan tanwin bertemu dengan lam dan ro’
3.      Iqlab, artinya membalik, yaitu ketika mim sukun dan tanwin bertemu dengan huruf ba’
4.      Ikhfa’. Artinya samar-samar, yaitu ketika mim sukun dan tanwin bertemu dengan huruf 15 selain huruf yang seudah dicantumkan diatas.

Hukum mim sukun
1.      Idghom Mitsli, yaitu ketika mim sukun bertemu dengan min. Seperti lahum muflikhun
2.      Ikhfa’ Syafawi, yaitu ketika mim sukun bertemu dengan ba’. Seperti wahum baina
3.      Idhar Syafawi, yaitu ketika mim sukun bertemu dengan selain mum dan ba’. Seperti hum fii haa

Macam-macam Idghom:
1.      Idghom Mutasilah, yaiu ketika ada huruf yang sama dalam satu bacaan, dan yang akhir sukun. Seperti ‘alal alamiin
2.      Idghom Mutajanisain, yaitu ketika ta’ sukun bertemu degan dal; ketika ta’ sukun bertemu dengan tho’; ketika ta’ sukun bertemu dengan ro’; ketika dal bertemu dengan ta’; ketika to’ bertemu dengan ta’; dan ketika dzal bertemu dengan dho’
3.      Idghom mutaqorribain, yaitu ketika tsa’ bertemu dengan dzal’ ketika qof bertemu dengan kaf; dan ketika ba’ bertemu dengan mim.

Bacaan ghorib:
1.      Imalah, yaitu memiringkan fatkhah menjadi kasroh: ada dalam Al-Qur’an Surat Hud ayat 41
2.      Isymam, yaitu membentuk bibir mecucu: ada dalam Al-Qur’an Surat Yusuf ayat 11
3.      Tasyhill, yaitu membaca ringan huruf kedua: ada dalam Al-Qur’an Surat Al-Fusilat ayat 44

Bacaan Ghunnah: ketika ada mim dan nun berdasdid. Vara bacabya mendengung
Bacaan Qolqolah: artinya membentalkan, ketika ada dal, qof, to’, ba’, dan jim
Macam-macan qolqolah ada dua:
1.      Qolqolah Sughro: qolqolah kecil, membentalkan huruf yang ada ketika mati ditengah  kalimat
2.      Qolqolah Kubro: qolqolah besar, membentalkan huruf yang ada ketika mati diakhir kalimat

Bacaan lafadz ALLAH:
1.      Tafkhim, yaitu jika lafadz ALLAH didahului dengan fatkhah dan dhommah
2.      Tarqiq, yaitu jika lafdz ALLAH didahului dengan kasroh

Huruf Syamsiah:
Ta’, tsa’, dal, dzal, ro’, zai’, sin, syin, shot, dhod, tho’, dzod, lam dan nun
Huruf Qomariah:
Ba’, jim, kha’, kho’, ‘ain, ghin, fa’, qpf, kaf, mim, wau, ha’, hamzah, dan ya’ 

kuliah semantik


Kuliah tambahan bersama dosen Universitas Gajah Mada.
Oleh bu Novi; 20 Desember 2012
Samiotika Roland Bartes
Semiotia berasal daribahasa Yunani, yaitu kata sam yang berarti tanda
Semiotika sama dengan semiologi
Tokoh pembentuk ajaran ini adalah Pierce dan Saussure yang menghubungkan filsafat bagian dari pemikiran yang logis
Tanda ditentukan oleh setiap individu
Metote yang diterapkan untuk semiotika adalah Analisis teks, dimana setiap kalimat harus dipenggal-pengga terkebih dahulu (leksia). Dan pemenggalan tersebut bersifat Arbitrer:
1.      Pemusatan
2.      Koherensi
3.      Batasan waktu
4.      Batasan formal
5.      Signifikasi

Deragasi, yaitu analisis yang telah ditafsirkan
Lima kode Bartes:
1.      Kode Hermeunetik
Menggunakan tanda tanya
2.      Kode Semik
Kode psikologis
3.      Kode Simbolis
4.      Kode Proaretik/aksi
Penomoran oleh analis
5.      Kode Kultural/referensial

kisah PSG ku


Kisah perjalanan PSG (prakerin)
Untuk kali pertamanya saya mendengar kabar bahwa 17 Januari akan diadakan PSG, disaat itu pula saya senang dan amat tertarik pada kegiatan tersebut. Dengan begitu, pelajaran produktif yang saya dapat selama ini saya pelajari di Sekolah dapat ter-expose. Namun disisi lain, hati ini sedikit bingung, akan kemanakah saya harus melakukan kegiatan tersebut? Berbagai dareah tujuan prakerin diperkenalkan oleh guru-guru. Mulai dari Surabaya, Malang, Probolinggo, hingga kota sendiri. Namun, yang paling menarik hatiku adalah Surabaya. Karena selain guru-guru juga menjukkan beberapa keunggulan si kota pahlawan tersebut, kakak kelas saya yang pernah PSG disanapun menjelaskan bahwa kualitas keahlian yang didapat disana. Dan sesegera mungkin saya ceritakan kepada kedua orang tua saya. Seenarnya orang tua saya menginginkan saya untuk tetap berada di Pasuruan, namun, kerena keinginanku yang sudah menggebu-gebu, akhirnya orang tua saya menyetujuinya.
Dalam perjalanan PSG, bermula sekitar Desember lalu, waktu itu, saya dan ke empat temanku kali pertamanya pergi ke Surabaya. Dan sebelumnya, kami sudah mendapatkan surat pengantar dan izin dari kepala sekolah. Dan kamipun berangkat. Namun saat itu sedikit bingung, karena diluar terdapat dua alternatif untuk mencapai Surabaya. Yaitu bis antar kota dan kereta api. Disana kita terus berunding, membandingkan dan mengambil biaya termurah dari keduanya. Dan hasilnya pun, kereta jauh lebih terjagkau ketimbang bis. Kamipun ter us berjalan kestasiun, melewati lika-liku jalan, serta keramain kota. Akhirnya, kitapun sampai di Stasiun. Namun sayang seribu sayang, semuanya seakan percuma. Karena kereta jurusan Surabaya sudah beragkat, dan akan ada lagi Cuma jam 11.30 nanti. Namun bukan distasiun tersebut, tapi di stasiun Bangil. Dan kamipun segera bergegas untuk pergi kesana. Kami harus naik turun angkot sebanyak dua kali. Pertama kita harus naik angkot sampai ke pertigaan Keraton, kemudian, naik bis kota. Dan akhirnya, kami sampai juga disana. Dan setibanya, kami harus menunggu hingga loketnya buka. Sekitar jam sebelasan, barulah loket tersebut dibuka. Dan kamipun segera membeli tiket disana. Namun karena keretanya masih setengah jam lagi, jadi momon tersebut kami manfaat guna foto-foto disana.
Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya kereta yang kita tunggu-tunggu akhirnya datangnya juga. Dan kamipun menaikinya.
Setelah beberapa menit, akhirnya kereta yang kita tumpangi, sampai juga di tanah pahlawan.  Tepatnya di stasun Wonokromo. Hal yang pertama kalinya saya lakukan disana adalah sholat dzuhur berjama’ah, dan dilanjutkan dengan kenaikan kita keangkot kota sana, agar dapat menuju Hi-Tech Mall. Dan sesampainya disana, kami pun membagi diri menjadi du kelompok. Dan segera berpencar untu mencari tempat PSG. Dan saya masih ingat betul, ketika saya dan teman saya masuk kesebuah toko, untuk kali pertamanya kami langsung ditolak mentah-mentah. Tapi merupakan hal yang biasa, dan dapat menguatkan kami disaat mencari pekerjaan kita kelak. Kami terus mencari dan mencari, masuk dan masuk ke pertokohan. Baik itu toko kecil maupun besar. Dan kebetulan, ketika kami memasuki salah satu toko yang ada, dengan kepemilikan orang Cina, kamipun dites terlebih dahulu.dan hasilnya, kami tidak lolos. Sebenarnya, saya saja yang lolos. Namun karena kedua teman saya tidak lolos, jadi saya memilih untuk melepaskannya. Kami terus saja berputar-putar disana. Hingga ada suatu toko membuka lowongan bagi kami magang. Tapi Cuma dua orang, dan kamipun menerima tawaran tersebut.
Hari yang cukup melelahkan. Sesampainya di rumah,  hari sudah malam. Walau begitu dan rasa capekku yang berlebihan, akhirnya saya mandi tengah malam. Dan akhirnya kami menceritakan semua pengalaman itu kepada teman-teman.
Hari terus berganti hingga sekitar dua harian sebelum hari H, semua anak yang magang di Surabaya dikumpulkan oleh pak Pras guna diberi pengarahan, mana yang boleh dan tidak dilakukan disana. Setelah semuanya pada clear akhirnya kami harus memutar otak kita, enaknya kita naik apa untuk pergi kesana, ada yang ingin carter, naik kereta dan juga bis. Semuanya diperhitungkan dengan matang, hasilnya ialah kita naik bis. Sedangkan pembimbingnya menyusul naik motor. Dan hari H nya pun kami berangkat untuk mengantar buku panduan untuk DUDI serta jurnal untuk kita. Serta kita gunakan kesempatan tersebut untuk mencari tempat kos.
Setelah disana kami tidak masuk kedalam THR, melainkan kita mencari tempat kos terlebih dahulu. Pertama kali kami masuk gang paling dekat dengan sana, dareah kumuh, kami hanya berputar-putar saja disana. Melihat suasana dan lingkungan yang ada. Sesekali kami juga tanya pada warga sekitar, tempat kos yang sekiranya nyaman dan murah. Dan orang tersebut mengantarkan kami pada sebuah rumah. Namun harganya tidak terjangaku. Keadaannya cukup bagus kiranya ada magang juda disana. Kami tidak langsung menerima tawaran tadi, melainkan kami terus saja berusaha menawarnya. Sembari diskusi disana. Hingga kami benar-benar memilih untuk meninggalknannya. Kami tak menyerah dengan ini semua. Kami terus saja mencari-cari hingga jam menunjukkan pukul 11.30. akhirnya kami memutuskan untuk menunaikan ibadah sholat Jum’at terlebih dahulu.
Setelah kami sholat Jum’at, kami melanjutkan perjalanan kami, kita coba memasuki gang yang pertama kali kami masuki tadi. Kami coba untuk lebih bersabar, dan memasuki tiap kos-kosan yang ada. Dan kebetulan ada warga yang menunjukkan kos-kosan dengan kami, tempatnya dekat surau pula. Tempatnya lumaya juga, hingga kami memutuskan untuk mengambil tawaran orang tadi.
Selang beberapa hari, kamipun mulai melaksanakan kegiatan prakerin disana. Hari pertama, ongkos dan uang jajan banyak, kamar tertata rapi. Dan itu berlanjut hingga satu bulan kedepan. Namun, dua sampai tiga bulan berikutnya, kamar pada acak-acakan, dan tak heran bila uangku banyak hilang/ entah itu dicuru atau terselip diantara kekotora tadi. Keadaan begitu ramai, soalnya memang bukan dari kami saja, disama juga ada anak PSG juga dari Mojokerto. Namun kekacauan tersebut membuat kita sebel tatkala kami mandi atau cuci baju. Tapi terutama mandi, kami harus mengantri berjam-jam terlebih dahulu. Maka tak ayal bila kami telat dalam berangkat. Tapi sukurlah DUDI mewajarinya. Selain antrian mandi, yang sangat menyesalkan adalah para tikus liar dengan ukuran jumbonya. Terkadang kami dibuat tertawa olehnya, baaimana tidak, disaat kami tertidur pulas, para tikus tadi berkeliaran dan masuk kamar kami. Entah sengaja atau tidak, bilamana si tikus tidak menemukan makanan di tempat kami, kaki kami lah yang menjadi santapannya. Jadi orang yang tergigit tadi sentak kaget dan terbangun seketika itu pula. Dan yang lainpun sentak terbangun dan menertawakannya. Semua terbahak gurih diatas tengahnya malam.
Pada hari pertama saya masih bingung apa yang harus saya kerjakan. Dan saya sama sekali tidak menegenal dengan itu semua. Siapa saja nama pegawai disana. Namun setelah kami untuk pertama kalinya diajak mengambil barang, akhirnya saya sedikit akrab dengan pegawai yang ada disana. Termasuk anak-anak tyang juga magang disana. Dan tanggung-tanggung, kami minta nomer masing-masing dari anak yang magang dan juga nomer pegawai yang ada disana. Dan hampir setiap malam kami saling kontak, dan akrab dengan semuanya. Hingga kami semua jadi anak emas disana,\. Kami sangat bahagia disana. Semua apa yang kami mau, pasti diturutinya. Hingga akhirnya hari-haripun terlalui dan genap tiga bulan. Tugas magangpun berarti telah selesai. Alhamdulillah..
The end